Jumat, 19 Februari 2021

Renungan Harian Rohani Kristen Tentang Penyertaan Tuhan


Renungan 1
Jangan Pernah Lupakan Penyertaan Tuhan di dalam Hidupmu
Bacaan: Ulangan 8:1-20
"Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas hasrat TUHAN, Allahmu, di padang gurun sepanjang empat puluh th. ini bersama dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk paham apa yang ada di dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberikan engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang terhitung tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk mempunyai efek engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan berasal berasal berasal dari roti saja, tapi manusia hidup berasal berasal berasal dari segala yang diucapkan TUHAN."
Ulangan 8:2-3
Kehidupan yang kami jalani di dunia ini berbeda-beda sehingga pada yang satu bersama dengan yang lainnya punya kehidupan yang berbeda. Dalam hidup ini, tidak selalu kebahagiaan yang kami dapatkan. Namun ada kalanya perasaan sedih terhitung Tuhan ijinkan untuk datang di dalam kehidupan kita. Tawa dan tangis, perasaan sedih dan kebahagiaan, puas dan duka, terutama kehilangan pun Tuhan ijinkan ada untuk mewarnai kehidupan kita.
Coba bayangkan jika seluruh orang di dunia ini selalu bahagia, bagaimana ia bisa menyaksikan kuasa Tuhan di dalam hidupnya? Ketika kehidupan seorang manusia berada di atas, kekayaan, keluarga yan baik, jabatan yang tinggi seringkali manusia menyombongkan diri dan membiarkan Tuhan. Manusia menjadi percaya bisa kemampuan dirinya sendiri dan seringkali lupa jika seluruh yang dimiliki adalah berasal berasal berasal dari Tuhan dan dikarenakan Tuhan menyertai hidupnya. Namun, selagi seorang manusia berada di bawah, kehilangan kekayaan, kehilangan pekerjaan, keluarga berantakan, terutama untuk makan dan minum pun sulit, apa yang bisa dijalankan oleh manusia selagi keadaannya layaknya itu? Manusia menjadi kecewa dan menyalahkan situasi terutama menyalahkan Tuhan atas tiap tiap apa yang terjadi di dalam hidupnya.
Pernah tidak kami merenungkan penyertaan Tuhan di dalam hidup kita? Jika belum, marilah kami rendahkan diri kami dan merenungkan segala kebaikan dan penyertaan Tuhan di dalam hidup kita. Jika pada selagi ini kami berada di dalam situasi tertekan dan terpuruk, menjadi udah kehilangan seluruh nya dan menjadi ditinggalkan oleh orang yang dikasihi tetaplah ingat bisa kebaikan Tuhan dan penyertaan Tuhan. Bukankah nafas kehidupan dan kesegaran merupakan berkat berasal berasal berasal dari Tuhan? Semua itu diijinkan terjadi di dalam kehidupan kami dikarenakan Ia dambakan menyaksikan apakah iman kami selalu berpegang teguh padaNya dan kami selalu berserah kepadaNya.
Dalam Ulangan 8:6 dikatakan demikianlah "Oleh dikarenakan itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, bersama dengan hidup menurut jalur yang ditunjukkan-Nya dan bersama dengan cemas bisa Dia." Jika dikarenakan masalah hidup yang sedang kami alami kami jadi meninggalkan Tuhan dan tidak berserah kepadaNya bagaimana Ia bisa mendukung kita?
Untuk bisa hingga ke tanah yang dijanjikan Tuhan, bangsa Israel wajib lewat padang gurun empat puluh th. lamanya. Namun sepanjang empat puluh th. itu, Tuhan tak dulu sedetik pun meninggalkan mereka. Pada siang hari Tuhan pelihara mereka bersama dengan tiang awan dan pada malam hari Tuhan pelihara mereka bersama dengan tiang api.
Namun, apa yang dijalankan oleh bangsa Israel?
Bangsa Israel kerap bersungut-sungut di hadapan Tuhan. Ketika mereka lapar dan haus mereka justru tidak memohon kepada Tuhan tapi mereka justru berbicara bahwa mereka lebih baik di Mesir.
Sikap bangsa Israel yang layaknya itu kerap kali kami alami di dalam kehidupan ini. Ketika kehidupan yang kami alami tidak cocok bersama dengan apa yang kami inginkan, selagi Tuhan belum mengabulkan doa kita, selagi duka cita Tuhan ijinkan ada di dalam kehidupan kita, kerap kali kami bersungut-sungut tanpa paham Tuhan selalu menyertai kami dan apa yang kami alami di dalam kehidupan ini merupakan suatu proses hidup sehingga kami memperoleh kebahagiaan yang sejati yang berasal berasal berasal berasal dari padaNya.
Berikut ini adalah hal-hal yang bisa kami pelajari berasal berasal berasal dari ayat yang udah kami baca:
1. Tuhan selalu menyertai anak-anakNya di dalam segala hal
Sama halnya sepeti Tuhan menyertai bangsa Israel empat puluh th. lamanya untuk lewat padang gurun, Ia pun bisa selalu menyertai kami tiap tiap hari dan tiap tiap detik di dalam kehidupan kita. Ketika kami mengalami ada masalah dan memohon bantuanNya, pasti Ia bisa mendukung kami bersama dengan caraNya. Namun dikarenakan kami yang kerap kali tidak sabar di dalam menanti perlindungan Tuhan, maka kerap sekali kami mengandalkan kemampuan diri sendiri terutama mengandalkan orang lain. Namun, tanpa disadari ada tangan Tuhan terhitung yang selalu menyertai kita. Ketika Ia mengijinkan segala suatu hal terjadi di dalam hidup kita, Tuhan dambakan kami paham penyertaanNya dan kehadiranNya di dalam kehidupan kita.
2. Apa yang kami punya pada selagi ini adalah perlindungan berasal berasal berasal dari Tuhan
Sebagai manusia, kadang selagi kami menjadi sombong selagi apa yang kami punya melebihi orang lain. Terkadang kami kerap kali lupa bahwa apa yang kami punya adalah perlindungan berasal berasal berasal dari Allah. Dalam Ulangan 8:11 Allah udah memperingatkan kami demikianlah "Hati-hatilah, sehingga jangan engkau membiarkan TUHAN, Allahmu, bersama dengan tidak berpegang pada perintah, ketentuan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;" Oleh dikarenakan itu, janganlah kami membiarkan Tuhan selagi kami menjadi udah berkecukupan. Ingatlah bahwa segala suatu hal yang kami punya adalah milikNya.
3. Selalu andalkan Tuhan tiap tiap saat
Apakah benar manusia bisa mengandalkan Tuhan selagi seluruh yang dimilikinya udah habis dan selagi seluruh orang udah meninggalkannya? Ya, itulah manusia. Terkadang selagi kami menjadi ada masalah hadapi suatu hal kami justru mengandalkan Tuhan. Dan selagi kami tidak merasakan ada masalah dan hanya kesenangan yang kami rasakan, kami justru membiarkan Tuhan. Yang Tuhan dambakan adalah kami selalu mengandalkannya di dalam situasi dan situasi apa pun. Baik puas maupun duka yang kami alami, kami wajib mengandalkannya. Jangan menanti seutuhnya hilang baru kami mengandalkanNya. Namun, andalkanlah Tuhan di dalam tiap tiap kehidupan kita.
Jika pada selagi ini kami hidup serba berkecukupan dan segala mengenai baik sedang kami alami di dalam kehidupan ini, janganlah kami menjadi tinggi hati dan membiarkan Tuhan. Janganlah kami berbicara bahwa apa yang kami punya pada selagi ini merupakan hasil kemampuan dan jerih payah diri kami sendiri.
 "Maka janganlah kaukatakan di dalam hatimu: Kekuasaanku dan kemampuan tangankulah yang mempunyai efek saya memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, dikarenakan Dialah yang berikan tambahan kepadamu kemampuan untuk memperoleh kekayaan, bersama dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya bersama dengan sumpah kepada nenek moyangmu, layaknya selagi ini ini." Ulangan 8:17-18.
Perlu diingat, segala kekayaan yang kami punya adalah punya Tuhan dan bisa ulang ulang kepada Tuhan. Sebab, selagi kami udah tiada, kami tidak bisa bisa mempunyai apa pun berasal berasal berasal dari dunia ini. Yang bisa kami bawa ke hadapanNya adalah segala tingkah laku kami semasa hidup. Perbuatan baik dan tingkah laku jahat yang udah kami perbuat wajib kami pertanggung jawabkan ke hadapanNya.
Kita tidak bisa dulu paham apa yang bisa terjadi kepada hidup kami besok. Kita tidak bisa paham apa yang bisa terjadi pada kami 5 menit yang bisa datang, 30 menit yang bisa datang terutama 1 jam yang bisa datang. Kita tidak paham apakah kebahagiaan atau perasaan sedih yang bisa kami rasakan. Namun, segala yang terjadi di dalam kehidupan kami adalah atas seiijinNya dan apa pun yang wajib kami lalui dan apa pun yang kami peroleh itu merupakan hasrat Tuhan.
Dalam Pelengkap Kidung Jemaat No. 241
"Tak 'Ku Tahu 'kan Hari Esok" bait yang pertama bisa kami nyanyikan demikianlah
Tak ‘ku paham ‘kan hari esok, tapi langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan, kar’na surya ‘kan lenyap.
O ga ada ‘ku gelisah, bisa era menjelang; ‘ku terjadi dan terhitung Yesus. Maka hatiku tenang.
Banyak mengenai tak kufahami di dalam era menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini: Tangan Tuhan yang pegang.
Dalam lirik lagu seterusnya dikatakan bahwa kami tidak bisa dulu paham bisa hari esok layaknya apa, tapi yang kami paham bahwa kami selalu terjadi dan terhitung Yesus dan Tuhan selalu memegang tangan kita. Oleh dikarenakan itu, untuk apa selagi ini kami bangga dan sombong atas apa yang kami miliki? Untuk apa kami bersedih jika situasi kami pada selagi ini tidak cocok bersama dengan hasrat kita? Harus kami ketahui, apa pun yang terjadi di dalam kehidupan kita, udah Tuhan atur dan Tuhan selalu menyertai kita. Oleh dikarenakan itu, di dalam segala situasi kami wajib selalu berserah kepadaNya. Kita wajib menguatkan dan meneguhkan iman kami sehingga kami tidak meninggalkanNya. Janganlah dikarenakan sedikut masalah atau sedikut kebahagiaan kuta justru membiarkan Tuhan. Sesungguhnya Tuhan tidak dulu tidur. Ia selalu menyaksikan hati anak-anakNya. Kiranya apa pun yang terjadi di dalam kehidupan kita, kami selalu ingat dan tidak membiarkan penyertaan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.RENUNGAN HATI
RENUNGAN HATIRenungan 2
Seorang Pemimpin Sejati
Bacaan: Kejadian 41:37-46
"Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh dikarenakan Allah udah memberitahukan seutuhnya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikianlah berakal budi dan bijaksana layaknya engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku bisa taat; hanya takhta inilah kelebihanku berasal berasal berasal dari padamu."
Kejadian 41:39-40
Pasti tidak sedikit salah satu kami yang dambakan menjadi seorang pemimpin tapi belum bisa memimpin dirinya sendiri terutama orang lain. Atau ada pula salah satu kami yang udah menjadi pemimpin tapi belum menjadi pemimpin yang cocok bersama dengan hasrat Allah.
Kepemimpinan yang benar adalah sesaui bersama dengan Firman Allah. Lalu apa itu pemimpin?
Pemimpin adalah orang yang berikan tambahan teladan. Kita bisa mengikuti Yusuf sebagai pemimpin yang sudi di hadapanNya. Kita paham bahwa Yusuf merupakan orang simpel tapi bisa menjadi penguasa di Mesir atas penyertaan Tuhan. Apa yang terjadi di dalam kehidupan Yusuf udah Tuhan kehendaki sehingga Yusuf bisa menjadi seorang penguasa di Mesir pada usianya yang selalu muda. Ia tidak hanya bisa memimpin dirinya sendiri tapi ia terhitung bisa memimpin orang lain. Berikut ini merupakan kualifikasi seorang pemimpin sejati.
Harus punya visi yang jelas.
Tanpa sebuah visi, kami tidak bisa menentukan arah kehidupan kita. Fungsi visi adalah sehingga kami paham arah, kuat dan terhitung tahan uji, punya keberanian untuk bertindak, dan terhitung memperoleh kepuasan dan kemenangan.
Visi Yusuf terlihat selagi ia bermimpi bahwa ayah, ibu dan terhitung saudara-saudaranya sujud menyembah kepadaNya. Pertanyaan bagi kami selagi ini yaitu, selagi kami menjadi orang percaya apa yang semestinya menjadi visi kita? Ketika kami punya sebuah visi semestinya visi Yesus terhitung masuk ke di dalam visi kami yakni untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
1. Bijak dan berhikmat (takut bisa Tuhan)
Takut bisa Tuhan merupakan deskripsi pemimpin sejati. Ketika seorang pemimpin punya sikap cemas bisa Tuhan maka ia bisa menjadi pemimpin yang bijak dan berhikmat dikarenakan apa yang dilakukannya serupa layaknya apa yang Tuhan kehendaki. Berikut ini merupakan deskripsi pemimpin yang cemas bisa Tuhan.
2. Memiliki integritas, di awali berasal berasal berasal dari hati
Integritas merupakan mengenai yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. Integritas wajib di awali berasal berasal berasal dari hati dan bisa terlihat lewat tindakan kita. Pemimpin yang berintegritas bisa bisa memimpin bersama dengan bijak.
a. Tidak turut bergosip
Banyak berasal berasal berasal dari pada kami jatuh dikarenakan bergosip. Bergosip adalah suatu hal yang tidak baik dikarenakan bergosip hanya bisa mempunyai efek kami menceritakan kejelekan atau keburukan orang lain yang belum pasti benar adanya. Oleh dikarenakan itu, jika kami dambakan menjadi seorang pemimpin, kami wajib jauhi normalitas bergosip ini.
b. Tidak menyakiti orang lain
Seorang pemimpin yang cemas bisa Tuhan tidak bisa menyakiti orang lain baik dikarenakan sikap atau perkataan. Seseorang yang cemas bisa Tuhan pasti tidak bisa asal laksanakan tindakan dan berbicara.
c. Berani menentang jika ada yang salah
Salah satu mengenai yang paling ditakuti oleh seseorang adalah menentang jika ada orang lain yang berbuat salah. Kalau jika itu sebenarnya salah, udah tugas kami untuk membernarkan sehingga orang seterusnya tidak jatuh ulang ke di dalam kekeliruan yang sama. Bukankah kami sebagai sesama manusia wajib saling mengingatkan dan memperingatkan?
d. Menghargai orang yang terjadi di dalam kebenaran
Ketika seseorang terjadi di dalam kebenaran dan tidak mengikuti hal-hal yang tidak sudi di hadapan Tuhan, mengenai yang wajib kami laksanakan adalah menghargainya. Jangan jadi kami men-judge orang seterusnya bersama dengan kata-kata yang menyakiti layaknya “sok suci” atau “sok benar” dikarenakan tidak seluruh orang bisa terjadi di dalam kebenaran.
e. Menepati janji meskipun wajib berkorban
Kita seluruh pasti punya janji. Namun, seseorang yang cemas bisa Tuhan sajalah yang bisa menepati janji itu walupun wajib berkorban.
f. Tidak mementingkan diri sendiri
Salah satu mengenai yang bisa mempunyai efek seorang pemimpin jatuh adalah dikarenakan ia sangat mementingkan dirinya sendiri. Sebagai seorang pemimpin yang cemas bisa Tuhan, haruslah kami terhitung mementingkan keperluan orang lain. Ketika kami sudi mementingkan orang lain maka kami udah menjadi seorang pemimpin yang cemas bisa Tuhan.
g. Tidak berfokus pada kedudukan
Banyak orang yang dambakan kedudukan yang tinggi, sehingga banyak yang bersusah payah untuk mengejar kedudukan seterusnya sehingga menghalalkan segala cara. Jika kami menjadi seorang pemimpin yang cemas bisa Tuhan, kami tidak boleh berfokus pada kedudukan, tapi kami wajib berfokus pada Tuhan.
h. Melayani bersama dengan kasih
Kasih merupakan suatu hal mengenai yang kerap dilupakan oleh seorang pemimpin. Padahal tanpa kasih pelayanan yang kami laksanakan tidak bisa membuahkan apa-apa. Kasih wajib dijadikan dasar untuk melayani Tuhan. Sebab kasih adalah yang paling besar
Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang punya visi yang paham dan cemas bisa Tuhan. Pada selagi ini banyak pemimpin yang lebih utamakan kharisma berasal berasal berasal dari pada karakter. Memang pemimpin yang berkharisma bisa mempunyai seseorang ke puncak dan bisa disegani oleh banyak orang. Namun, cii-ciri yang bisa mempunyai efek seseorang bisa bertahan. Oleh dikarenakan itu, selagi kami dambakan menjadi seorang pemimpin mintalah hikmat dan kebijaksanaan berasal berasal berasal dari Tuhan. Tapi sebelum akan selagi selagi kami bisa memimpin orang lain, kami wajib bisa memimpin diri kami sendiri terutama dahulu. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar