Minggu, 28 Februari 2021

Renungan Rohani Tentang Waktu Terus Berputar


RENUNGAN HARIAN
Management Waktu
Bacaan: Efesus 5:15-17
“Karena itu, perhatikanlah bersama dengan bersama dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah layaknya orang bebal, tetapi layaknya orang arif, dan pergunakanlah selagi yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu, janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah sehingga kamu mengetahui hasrat Tuhan.”
Efesus 5:15-17
RENUNGAN HARIAN Tantang Waktu yang tidak dapat terulangWakt u adalah suatu hal yang terjadi begitu cepat. Tanpa kemungkinan kami sadari, selagi kadang-kadang mendahului kami dan dapat mempunyai pergi semua kenangan dan apa yang kami miliki. Tidak ada seorangpun berasal dari terhadap kami yang dapat menghentikan berjalannya waktu. Kita tidak dapat mencegahnya atau memutar balikkan selagi yang sudah kami lewati.Kita tidak dapat ulang ke jaman lalu apalagi ke jaman depan. Ibaratnya selagi adalah suatu hal yang benar-benar mempunyai nilai dan tidak boleh sedetikpun kami menyia-nyiakan selagi yang kami punya. Bahkan ada slogan yang mengatakan bahwa selagi adalah uang. Ketika kami menyia-nyiakan waktu, itu serupa saja kami menyiakan-nyiakan rejeki yang bakal kami peroleh. Namun, tidak sedikit di terhadap kami yang masih ada masalah untuk sesuaikan selagi dan prioritas yang dimilikinya. Sebelum itu, mari kami ketahui khususnya dahulu apa itu logika mengenai waktu.
1. Tidak dapat diperbaharui
Waktu adalah suatu hal yang tidak dapat diperbaharui karena selagi itu sudah tetap. Dalam 1 menit ada 60 detik. Dalam 1 jam ada 60 menit. Dalam 1 hari ada 24 jam.Semua itu tidak dapat kami perbaharui sehingga selagi yang sudah terpecahkan bakal terpecahkan begitu saja.
2. Selalu dipakai terhadap tiap tiap kegiatan
Ya, selagi adalah suatu hal yang selamanya kami memanfaatkan di dalam tiap tiap kegiatan. Tidak ada aktivitas yang kami jalani tidak memanfaatkan waktu. Ketika kami tidur, kami pun memanfaatkan waktu. Ketika kami bermalas-malasan kami pun memanfaatkan waktu. Waktu terjadi begitu cepat dan tidak bakal berhenti kendati kami menyuruhnya untuk berhenti.
3. Tidak dapat dimiliki oleh satu orang
Siapa yang dapat mempunyai waktu? Tidak ada seorangpun berasal dari terhadap kami yang dapat mempunyai waktu. Waktu itu bebas apalagi orang tertinggi di Indonesia pun tidak dapat mempunyai waktu. Jangankan pemimpin Indonesia, orang terkaya di dunia pun tidak dapat membeli selagi sehingga selagi itu adalah suatu hal yang tidak ternilai bersama dengan bersama dengan uang.
4. Dimiliki semua orang tanpa terkecuali
Ya selagi itu dimiliki semua orang. Semua orang yang ada di dunia ini mempunyai waktunya sendiri-sendiri. Waktu yang dimiliki manusia tidak serupa tergantung apa yang dia kerjakan. Tidak ada seorang pun yang dapat terbebas berasal dari waktu.
5. Tidak dapat ditabung, hanya dapat digunakan
Waktu yang kami mempunyai tidak dapat kami tabung layaknya uang. Jika kami bermalas-malasan lalu berpikir untuk menabungnya di sehabis itu hari itu salah besar. Sebab selagi hanya dapat kami memanfaatkan sekali saja. Tidak ada pengulangan selagi apalagi tidak ada menambahkan atau penguran waktu.
Terbatas
6. Waktu yang dimiliki manusia benar-benar terbatas.
Pada selagi ini, manusia di bumi hanya dapat hidup hingga 50 tahun.Lebih berasal dari itu bermakna bonus yang Allah berikan. Karena selagi yang terbatas, sebaiknya apa yang mesti kami lakukan? Yang mesti kami lakukan adalah memanfaatkan selagi itu bersama dengan bersama dengan sebaik-baiknya sehingga kelak tidak ada penyesalan yang menghantui kita.
Berbicara mengenai selagi sebetulnya tidak bakal ada habisnya karena selagi benar-benar menarik sekali untuk kami bahas. Karena selagi ini pula, sering terjadi kekeliruan mengenai selagi itu sendiri. Kekeliran inilah yang kadang-kadang mengakibatkan manusia jadi tidak mengahargai selagi yang dimilikinya. Namun sebetulnya kekeliruan apa saja yang sering kali manusia pikirkan mengenai waktu? Berikut memrupakan kekeliruan mengenai waktu.
1. Tidak lumayan waktu
Banyak di terhadap kami pasti yang sering berpikir bahwa selagi yang ia mempunyai tidak lumayan sehingga karena alasan ini pula manusia lalai bakal tiap tiap tugas dan tanggung jawab yang ia miliki. Dalam 1 hari Tuhan beri tambahan kami selagi 24 jam. Masakah di dalam selagi selam aitu kami masih bilang tidak lumayan waktu?
2. Waktu dibiarkan berlalu tanpa prioritas
Ini merupakan penyebab orang beranggapan bahwa ia tidak mempunyai lumayan waktu. Jika saja manusia mempunyai prioritas di dalam apa yang ia kerjakan, pasti selagi yang ia mempunyai cukup. Hal ini karena masih banyak di terhadap kami yang melepas selagi itu berlalu tanpa terdapatnya sebuah prioritas. Prioritas merupakan suatu hal yang mesti kami mempunyai karena tanpa prioritas seseorang tidak dapat sesuaikan waktunya bersama dengan bersama dengan baik.
3. Tidak mengetahui kapan mesti terasa dan terasa berasal dari mana
Saking banyaknya yang mesti ditunaikan kadang-kadang kami juga jadi bingung dan tidak mengetahui kapan kami mesti memulainya dan berasal dari mana kami mesti memulainya.Namun karena ini jugalah, manusia sering kali cerobah dan melepas apa yang selayaknya ditunaikan bersama dengan bersama dengan alasanga “gak mengetahui nih mesti terasa berasal dari mana. Jadi males mengakibatkan ngerjainnya.” Sikap layaknya ini justru salah dan jika dibiarkan selamanya menerus bakal mengakibatkan pekerjaan kami jadi banyak dan bertumpuk.
4. Hari esok kan ada, kenapa buru-buru?
Contoh lain kekeliruan manusia terhadap selagi yaitu bersama dengan bersama dengan tidak mengerjakan tugas yang diberikan secepatnya. Seringkali kami berpikir karena tugas yang diberikan dikumpul minggu depan atau apalagi bulan depan kami jadi mengerjakannya nanti. Hal ini jugalah yang mengakibatkan manusia jadi tidak dapat memanagement waktunya bersama dengan bersama dengan baik.
Efesus merupakan surat yang ditulis Paulus untuk jemaat di Efesus. Dalam Efesus 5:15-17 dijelaskan mengenai apa itu waktu. Mari kami menyimak satu per satu ayatnya.
Ayat 15
Perhatikanlah bersama dengan bersama dengan seksama bagaimana kamu HIDUP, janganlah layaknya orang BEBAL, tetapi layaknya orang ARIF
Dalam ayat 15 kami disuruh untuk menyimak bagaimana kami hidup. Apakah terhadap selagi ini kami hidup sebagai orang bebal atau justru sebagai orang arif? Orang bebal adalah orang yang ada masalah untuk mengerti, tidak cepat untuk menanggapi suatu hal dan ada masalah untuk diberi tahu. Berbeda bersama dengan bersama dengan orang arif. Orang arif merupakan sikap hidup seseorang yang bijaksana, cerdik dan pandai. Orang arif juga merupakan anggota hidup berasal dari anak-anak terang. Orang bebal bakal ada masalah untuk memanfaatkan selagi yang dimilikinya bersama dengan bersama dengan sebaik-baiknya. Namun orang arif bakal pintar memanfaatkan waktunya dan tidak bakal menyia-nyiakan selagi yang dia miliki. Lalu, terhadap selagi ini apakah kami hidup sebagai orang arif ataukah justru sebagai orang bebal yang tidak dapat mempergunakan waktunya bersama dengan bersama dengan baik?
Ayat 16
Dan pergunakanlah WAKTU yang ada, karena hari-hari ini adalah JAHAT
Hari-hari yang kami lalui adalah jahat. Hari yang sudah kami lalui tidak dapat kami ulang. Ketika kami sudah lakukan suatu kekeliruan mengenai yang dapat kami lakukan hanya menyesalinya. Oleh karena itu kami mesti mempergunakan selagi yang ada bersama dengan bersama dengan sebaik-baiknya sehingga kelak tidak ada penyesalan di dalam diri kita. Ketika kami dapat mempergunakan selagi bersama dengan bersama dengan baik, kami dapat jadi berkat dan misal bagi orang lain. Misalnya saja, selagi orang lain selamanya memandang kami berkunjung terlambat atau tidak tepat di dalam menyatukan suatu tugas. Apa yang bakal orang lain pikirkan? Tentu saja orang lain bakal beranggapan buruk. Oleh karena itu, marilah kami pergunakan selagi yang kami mempunyai bersama dengan bersama dengan sebaik-baiknya sehingga kami dapat jadi misal dan berkat bagi sesama. Mempergunakan selagi bersama dengan bersama dengan sebaik-baiknya dlaam kehidupan sehari-hari sangatlah sulit. Oleh karena itu, kami juga mesti sesuaikan tiap tiap aktivitas yang kami punya. Atur berdasarkan prioritasnya. Jangan hingga kami meninggalkan suatu tanggung jawab yang mesti hanya karena kami tidak dapat sesuaikan waktu.
Ayat 17
Sebab itu janganlah kamu BODOH, tetapi usahakanlah sehingga kamu MENGERTI KEHENDAK TUHAN.
Orang yang bodoh adalah orang yang sudah mengetahui apa tugas dan tanggung jawabnya dan sudah mengetahui apa prioritas di dalam hidupnya tetapi selamanya lalai dan tidak bertanggung jawab atas apa yang mesti dikerjakan. Salah satu mengenai yang mesti kami pahami di dalam kehidupan kami adalah mengetahui hasrat Tuhan. Dalam tiap tiap hidup kita, Tuhan sudah mempunyai kehendak. Jika terhadap selagi ini kami belum mengetahui apa maksuda dan hasrat Tuhan di dalam hidup dan kehidupan kami marilah kami renungkan dan langkah sederhana yang dapat kami lakukan adalah bersama dengan bersama dengan sesuaikan selagi yang kami miliki. Jangan biarkan selagi itu terjadi bersama dengan bersama dengan cepat melewati kami sehingga kami tidak mengetahui apa yang sudah terjadi terhadap hari ini di dalam hidup kita.
Ada lebih dari satu kalimat Stephen Tong mengenai selagi "Waktu tidak pernah terulang layaknya lingkaran, tetapi selamanya terjadi secara linear", "Waktu adalah mempunyai Allah yang diberikan kepada manusia bersama dengan bersama dengan jangka selagi tertentu", "Waktu adalah catatan, yaitu catatan segala suatu hal di di dalam teristimewa kami masing-masing. Segala suatu hal dicatat di di dalam selagi dan akan-harus kami pertanggungjawabkan di hadapan Pencipta". Apa yang sudah beliau katakan mengenai selagi adalah benar adanya. Waktu yang kami jalani tidak bakal pernah terulang ulang layaknya lingkaran, tetapi bakal selamanya terjadi lurus tanpa dapat kami hentikan atau kami cegah. Jika terhadap selagi ini kami masih berharap dapat ulangilah selagi maka harapan yang kami mempunyai itu percuma karena selagi bakal selamanya berjalan. Jika terhadap selagi ini saudara terasa menyesal bakal suatu hal mengenai dimasa lalu yang mesti saudara perbaiki dan dambakan rasanya ulang ke jaman lalu, bermakna saudara tidak dapat melakukannya. Yang dapat saudara lakukan adalah memperbaikinya terhadap selagi ini dan tidak mengulanginya kembali. Kemudian selagi adalah mempunyai Allah. Ya benar, selagi adalah mempunyai Allah dan tidak ada seorang pun berasal dari terhadap kami yang dapat memilikinya. Waktu yang Allah beri tambahan bagi kami sangatlah terbatas karena manusia mempunyai waktunya sendiri-sendiri. Yang dapat ditunaikan kami sebagai manusia adalah bersama dengan bersama dengan menekuni selagi yang ada sebaik kemungkinan sehingga kami tidak melepas satu mengenai pun yang mempunyai nilai di dalam hidup kita. Yang paling akhir adalah selagi merupakan sebuah catatan yang sudah kami perbuat yang kelak mesti kami pertanggung jawabkan kepada Allah.Memang benar, selagi adalah sebuah catatan. Apapun yang sudah kami lakukan dan kami perbuat entah itu baik maupun jahat sudah Tuhan ketahui. Kelak tiap tiap apa yang sudah kami perbuat mesti kami pertanggung jawabkan kehadapanNya dan kami tidak dapat lari berasal dari tanggung jawab itu.
Oleh karena itu, kami mesti mempunyai komitmen di dalam mengelola selagi yang kami miliki. Prinsip itu yaitu efektif dan efisien. Efektif bermakna dipergunakan sebaik mungkin. Sedangkan efektif bermakna dipergunakan sesingkat mungkin.Ketika kami mengerjakan sebuah tugas bukan bermakna kami mesti mengerjakan selagi itu di dalam selagi singkat tetapi justru hasil yang kami peroleh tidak maksimal. Namun, selagi mengerjakan sebuah tugas, lakukan tugas itu bersama dengan bersama dengan efektif dan efisien. Jangan selamanya menunda tugas yang dapat kami lakukan terhadap selagi ini. Dalam pilih prioritas selagi dapat kami memanfaatkan empat kuadran selagi yang diutarakan oleh Stephen R. Covey. Empat kuadran selagi itu dibagi jadi penting, tidak penting, mendesak dan tidak mendesak.
Penting tetapi mendesak
Penting tetapi tidak mendesak
Tidak mesti dan tidak mendesak
Penting dan tidak mendesak
Ketika kami dambakan membagi selagi kita, kami mesti mengetahui prioritas kami khususnya dahulu karena ada suatu hal yang sebetulnya tidak mesti dan tidak mendesak yang sebetulnya tidak mesti kami lakukan.Bermain game atau memandang drama Korea merupakan salah satu aktivitas yang tidak mesti tetapi tidak mendesak. Namun, kebanyakan orang jadi lebih mementingkan game atau apalagi drama Korea yang mesti ditontonnya daripada tugas yang ia miliki. Oleh karena itu tradisi selagi yang kami mempunyai merupakan habit akibat berasal dari aktivitas yang selamanya ditunaikan secara berulang-ulang. Jangan karena tradisi kami yang tidak baik justru kami mengakibatkan kepentingan orang lain jadi terbengkalai dan menghambat. Oleh karena itu, apa pun yang mesti kami lakukan mesti ditunaikan bersama dengan bersama dengan tepat waktu. Jangan biasakan budaya terlambat dan menunda selagi jadi tradisi kita. Kita mesti mengerjakan segala sesuatunya bersama dengan bersama dengan on time sehingga kami tidak bakal pengaruhi selagi dan tidak bakal ada orang lain yang terasa sudah dirugikan.
Adapun tahapan Management selagi yang dapat kami lakukan yaitu:
1. Menganalisis pola pemanfaatan waktu
Hal pertama yang mesti kami lakukan adalah menganalisis pola pemanfaatan selagi yang sudah kami lakukan terhadap selagi ini apakah sudah efektif atau belum. Jika dirasa belum efektif, mengenai yang dapat kami lakukan adalah mengganti pola pemanfaatan selagi selanjutnya sehingga llebih efektif dan efisien.
2. Evaluasi pemanfaatan waktu
Setelah menganalisis pola pemanfaatan waktu, mengenai yang dapat kami lakukan sehabis itu yaitu mengevaluasi pemanfaatan waktgu yang sudah kami lakukan apakah selagi yang ada sudah kami memanfaatkan bersama dengan bersama dengan baik. Jika belum, kami dapat menghapus aktivitas yang tidak bermanfaat, menaikkan kendali di dalam selagi serta meninjau sikap kita. Janganlah karena mengenai yang tidak berguna justru mengakibatkan kami jadi tidak menghargai selagi yang kami miliki. Kita mesti ingat selagi yang  ada sangatlah terbatas dan tanpa disadari ia terjadi begitu cepat tanpa dapat kami hentikan dan kami cegah sebagaimanapun kepintaran, kekayaan apalagi kekuasaan yang kami miliki.
3. Membuat rencana pemanfaatan waktu
Setelah lakukan evaluasi terhadap pemanfaatan selagi kita, mengenai yang mesti kami lakukan sehabis itu adalah mengakibatkan rencana pemanfaatan selagi sehingga kami dapat mengetahui hal-hal apa saja yang mesti ditunaikan dan diselesaikan terhadap selagi itu. Membuat rencana selagi terhadap dasarnya enteng untuk dilakukan. Namun, mengenai yang ada masalah adalah menerapkankan cocok bersama dengan bersama dengan rencana yang kami buat.
Waktu yang kami mempunyai sangatlah terbatas karena tidak selamanya kami mempunyai peluang yang serupa untuk mengerjakan suatu mengenai apalagi untuk hidup di dunia ini pun ada batasnya. Waktu tidak dapat kami cegah apalagi tidak dapat kami hentikan. Kita juga tidak dapat memutar ulang selagi dan kami tidak dapat memilikinya untuk kepentingan dan permintaan kita. Waktu adalah mempunyai Allah yang Ia beri tambahan kepada kita. Namun, selagi yang kami mempunyai sangatlah terbatas. Oleh karena itu, kami tidak boleh menyia-nyiakan selagi yang kami miliki. Janganlah ulang kami ada masalah untuk sesuaikan selagi kita. Ketika kami dapat sesuaikan selagi kami bersama dengan bersama dengan baik, maka kami dapat jadi misal dan berkat bagi orang lain. Pergunakan selagi yang ada bersama dengan bersama dengan sebaik-baiknya karena apa yang kamu lakukan terhadap selagi ini tidak dapat kamu ulang dan mesti dipertanggung jawabkan kelak selagi kami ulang ke rumah Bapa di Sorga. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar